Arya Difa Website Logo
Beranda / Teknologi /

Apa Itu Natural Language Processing (NLP) dan Bagaimana Cara Kerjanya

6 min read

 Apa Itu Natural Language Processing (NLP) & Cara Kerjanya
Sumber gambar: Jorge Rosal (Unsplash)

Ketika kita mendengar istilah natural language processing, mungkin terdengar agak teknis. Tapi sebenarnya konsep ini sudah dekat sekali dengan keseharian kita. Setiap kali kamu ngobrol dengan chatbot, memakai Google Translate untuk menerjemah bahasa, atau sekadar menerima saran autocorrect di smartphone ketika sedang mengetik, sebenarnya di situ ada peran NLP yang bekerja di balik layar.

Pengertian Natural Language Processing

Natural Language Processing atau sering disingkat NLP adalah bidang dalam kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang fokus membuat komputer bisa memahami, menganalisis, dan menghasilkan bahasa manusia. Jadi, bukan sekadar membaca teks atau mendengar suara, tapi benar-benar berusaha menangkap maksud yang ada di baliknya.

Teknologi ini memadukan beberapa hal sekaligus: linguistik, statistika, machine learning, hingga deep learning. Hasil akhirnya, komputer bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya hanya bisa dilakukan manusia, seperti menafsirkan kalimat, menebak emosi dari tulisan, atau bahkan merespons percakapan.

Baca juga: Semua yang Perlu Kamu Tahu tentang Generative AI dan Agentic AI

Mengapa NLP Penting untuk Dipahami

 Apa Itu Natural Language Processing (NLP) & Cara Kerjanya

Bahasa manusia memang kompleks. Satu kata bisa memiliki berbagai makna tergantung konteks kalimatnya.

Misalnya kata “bisa”, dalam sebuah percakapan sehari-hari dapat merujuk pada kemampuan seseorang melakukan sesuatu, tapi di kalimat lain berarti racun ular. Komputer awalnya tidak bisa memahami perbedaan ini begitu saja karena ia hanya melihat teks atau suara secara literal.

Di sinilah NLP jadi krusial. Teknologi ini membuat komputer bisa berkomunikasi dengan manusia secara lebih alami. NLP juga dapat berperan dalam bisnis. Dengan NLP, perusahaan bisa menggunakan analisis teks otomatis untuk memahami ulasan pelanggan, mendeteksi sentimen pasar, hingga merespons chat pelanggan secara otomatis.

Cara Kerja Natural Language Processing

Supaya lebih mudah dipahami, proses kerja NLP biasanya dibagi ke dalam beberapa tahap. Menurut Shaip, alur kerja NLP ini mencakup preprocessing data, analisis sintaksis, analisis semantik, hingga menghasilkan output dalam bentuk teks atau suara.

Cara Kerja Natural Language Processing

1. Preprocessing Data

Sebelum komputer bisa “mengerti” bahasa manusia, data mentah perlu dibersihkan. Tahap ini mencakup tokenization (memecah kalimat jadi potongan kata), stop word removal (menghapus kata-kata umum yang tidak penting), hingga lemmatization (mengembalikan kata ke bentuk dasar, misalnya “berlari” jadi “lari”).

2. Analisis Sintaksis

Setelah teks rapi, sistem menganalisis tata bahasa dengan parsing. Tujuannya untuk mengenali struktur kalimat, seperti subjek, predikat, dan objek. Proses ini penting agar komputer tahu hubungan antar kata dalam sebuah kalimat.

3. Analisis Semantik

Di tahap ini, NLP berusaha memahami makna di balik kata-kata. Mesin tidak hanya melihat urutan kata, tapi juga konteksnya.

4. Training dengan Algoritma Machine Learning

Data yang sudah dianalisis dipakai untuk melatih algoritma. Semakin banyak data yang diproses, semakin baik model dalam mengenali pola bahasa dan konteks.

5. Deep Learning dan Transformer

Model NLP modern seperti GPT memanfaatkan arsitektur transformer. Teknologi ini membuat sistem bisa memahami hubungan kata secara lebih dalam, bukan hanya berurutan, tapi juga konteks keseluruhan.

6. Output

Tahap terakhir adalah menghasilkan output sesuai kebutuhan: bisa berupa teks baru, terjemahan, ringkasan, atau bahkan suara lewat text-to-speech.

Kemampuan dan Aplikasi NLP dalam Kehidupan Sehari-hari

NLP punya banyak kemampuan yang membuat komputer lebih pintar dalam berinteraksi dengan manusia. Supaya lebih gampang dipahami, mari kita bedah beberapa tugas utama NLP satu per satu.

Speech Recognition

Ini adalah kemampuan mengubah suara menjadi teks. Kamu pasti sudah sering pakai fitur ini, entah di Google Assistant, Siri, atau aplikasi meeting online.

Tantangannya cukup besar karena mesin harus bisa memahami aksen, intonasi, dan gaya bicara yang berbeda-beda. Tanpa speech recognition, fitur perintah suara di smartphone atau smart home device tidak akan berfungsi.

Part-of-Speech Tagging

Di sini, NLP bertugas mengenali kategori kata dalam kalimat. Misalnya, apakah sebuah kata itu kata benda, kata kerja, atau kata sifat.

Hal ini penting supaya komputer bisa tahu bagaimana kata-kata itu saling berhubungan. Kalau tidak ada kemampuan ini, mesin bisa salah menafsirkan maksud kita.

Named Entity Recognition (NER)

NER membantu komputer mengenali kata yang merujuk pada sesuatu yang spesifik, seperti nama orang, tempat, brand, atau organisasi. Contohnya, ketika membaca kalimat “Andi pergi ke Jakarta untuk rapat di Google”, mesin harus bisa membedakan mana orang, mana kota, dan mana perusahaan.

Co-reference Resolution

Kadang kita menyebut satu hal dengan kata ganti yang berbeda. Contohnya, “Rina membeli buku baru. Dia membacanya di rumah.” Di sini, “Dia” merujuk ke Rina, dan “membacanya” merujuk ke buku.

NLP dengan kemampuan co-reference resolution bisa menghubungkan kata-kata ini agar konteksnya jelas.

Sentiment Analysis

Pernah lihat analisis review produk yang bilang 80% ulasan positif dan 20% negatif? Itu kerjaan NLP. Teknologi ini membaca teks lalu menilai apakah nada kalimatnya positif, negatif, atau netral. Di level yang lebih tinggi, sentiment analysis juga bisa mendeteksi emosi seperti marah, senang, atau kecewa.

Machine Translation

Inilah dasar dari Google Translate dan berbagai layanan penerjemah bahasa yang bisa kita temukan dengan mudah di internet. Tantangannya bukan cuma menerjemahkan kata per kata, tapi juga menangkap konteks.

Misalnya, ungkapan dalam bahasa Inggris “kick the bucket” bukan berarti tendang ember, tapi sebuah idiom bahasa inggris yang maknanya meninggal dunia. Contoh lain, kalimat “break a leg” tidak bisa diterjemahkan jadi patahkan kaki, melainkan sebuah ucapan penyemangat sebelum tampil di panggung, mirip seperti semoga sukses.

Natural Language Generation (NLG)

Kalau tadi kita bicara soal pemahaman bahasa, NLG adalah kebalikannya. Di sini komputer menghasilkan bahasa baru yang terasa natural. Chatbot cerdas, aplikasi menulis otomatis, hingga model bahasa seperti ChatGPT menggunakan kemampuan ini. NLG membuat komputer tidak hanya membaca, tapi juga “berbicara” kembali dengan kita.

Text Normalization dan Autocorrect

Ini kemampuan NLP yang sering kita pakai tanpa sadar. Saat kamu mengetik di smartphone lalu ada kata yang otomatis diperbaiki, itulah hasil dari text normalization dan autocorrect. Sistem ini bekerja dengan cara mengenali salah ketik lalu menggantinya dengan kata yang lebih sesuai.

Spam Detection dan Data Security

NLP juga dipakai untuk mendeteksi email spam. Mesin membaca pola bahasa dalam pesan lalu memutuskan apakah isi email itu aman atau berbahaya.

Di dunia keamanan data, NLP bisa membantu menyensor informasi sensitif secara otomatis, seperti nomor kartu kredit atau identitas pribadi.

Tantangan dan Masa Depan Natural Language Processing

Tantangan dan Masa Depan Natural Language Processing

Walau sudah berkembang pesat, NLP tetap menghadapi sejumlah tantangan. Bahasa manusia penuh dengan ambiguitas, slang, dialek, hingga sarkasme yang sulit dipahami mesin.

Masalah lain adalah ketersediaan data. Bahasa internasional seperti bahasa inggris lebih mudah dipelajari karena ketersediaan datanya melimpah, sedangkan bahasa lokal atau bahasa daerah mungkin lebih sulit dipelajari karena ketersediaannya terbatas. Belum lagi isu etika, seperti bias dalam dataset yang dapat memengaruhi hasil analisis dan keputusan sistem.

Namun, tantangan-tantangan itulah yang justru mendorong perkembangan teknologi NLP. Dengan munculnya LLM (Large Language Models) seperti GPT, PaLM, atau LLaMA, masa depan NLP terlihat semakin menjanjikan. Teknologi ini tidak lagi terbatas pada chatbot atau penerjemah otomatis, melainkan juga bisa masuk ke robotika, metaverse, dan aplikasi AR/VR.

Penutup

Itulah pembahasan seputar natural language processing. Singkatnya, ini adalah teknologi yang membuat komputer bisa mengerti, memproses, dan merespons bahasa manusia.

Teknologi ini bukan lagi masa depan, tapi sudah ada di sekitar kita. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dengan benar, supaya hidup kita lebih mudah dan produktif.

Arya Difa Hendrawan

Arya Difa Hendrawan

Menulis seputar dunia teknologi, marketing, dan lainnya.